Nitizen Bali Ngobrol Bareng MPR-RI
Sudah
lama saya tidak menulis artikel di blog ini, sudah pada jaman SMA mungkin
terakhir, dan sekarang karena kesibukan kampus lebih tepatnya, walaupun saya
ikut dalam unit kegiatan mahasiswa Pers Akademika Universitas Udayana. Lebih
sering menulis berita di website di unit kegiatan yang saya ikuti dan
tugas-tugas kampus membuat saya jadi kurang memperhatikan blog ini lagi, hehe
Oke,
langsung saja ke topic dari tulisan ini, Petermuan antara MPR-RI dengan Nitizen
dari Bali ini membahas tentang 4 pilar kebangsaan. Berlokasi di Hotel Bintang
Bali Kuta, Jl Kartika Plaza, Kuta, Badung. Pertama saya berpikir apakah acara
ini akan “sedikit” membosankan karena kita akan bertemu dengan bapak dan ibu
dari instansi pemerintahan setingkat nasional, namun rupanya acaranya sangat
menarik dan jauh dari kata membosankan yang saya ekspentasikan diawal. Acara
dibuka dan dimoderatori oleh Mbak Mira Sahid, founding Komunitas Emak Blogger,
mbak (biar nggak disangka tua) yang yang selama ini lekat sebagai moderator
selama agenda berjalannya Ngobrol Bareng MPR-RI 2015 di sejumlah kota besar di
Indonesia sukses memandu acara ini menjadi tidak membosankan dan tidak
formal-formal sekali.
Beberapa
pembicara yang dihadir dalam acara ini adalah nama-nama yang “asing” menurut
saya namun mungkin tidak untuk kalian, pertama
ada Mbak Siti Fauziah Kepala Biro Humas Setjen MPR RI yang bercerita tentang
apa saja makna 4 Pilar Kebangsaan gagasan Bapak Taufik Kiemas almarhum, Ketua
MPR RI terdahulu. Jujur saya baru tau dari cerita Mbak Siti Fauziah tentang 4
Pilar Kebangsaan yaitu:
1.
Pancasila
2.
Bhineka Tunggal
Ika
3.
Undang – Undang
Dasar Negara Indonesia 1945 Amademen
4.
Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI)
Pada
point ke-3 sebelumnya adalah Undang – Undang Dasar 1945 saja tanpa ada, tapi
sekarang sudah mendapat tambahan seperti diatas.
Setelahnya
ada Mas Andrianto, babang yang mengaku tamvan dan kulvt yang menjabat sebagai
Kepala Bagian Pusat Data dan Sistem Informasi (PDSI) MPR RI memaparkan tentang
Sosial Media dan peran generasi Jaman Now serta penyebaran Hoax yang belakangan
makin masif saja penampakannya.
Ketiga
adalah orang yang memiliki jabatan tertinggi di depan saya, Mas Ma’ruf Cahyono
selaku Sekjen MPR RI yang menjabat pula sekaligus sebagai Plt.Sekjen DPD RI, yang
berusaha tampil santai dan sesuai menyesuaikan jenis undangan yang dihadiri, beliau
mengakui kesulitannya tersebut sebagai mantan orang hukum yang selama ini
berkutat dengan bahasa formal. Pemaparan materi atau sebut saja cerita beliau
ini diselingi dengan berbagi puisi Manifesto 4 Pilar Kebangsaan ‘Masih
Indonesiakah Kita’ yang isinya cukup membuat kami merenung sekaligus memperhatikan
kalau saya baru sadar kalau puisi ini pertamakali saya dengar. Puisi ini
sekaligus memperkenalkan tagar baru Dari MPR Untuk NKRI yaitu ‘Ini Baru
Indonesia‘.
And then the last ada Mbak
Rharas Asthining Palupi, mantan Kepala Bagian Pemberitaan dan Humas MPR RI,
yang kini bertugas di bagian audit dan pengawasan. Nah mbak yang satu ini
katanya temen baik sama mbak moderator kita, katanya sih. Beliau ini banyak
membantu dalam mencairkan suasana para netizen Bali yang entah kenapa lebih
banyak diamnya termasuk di akun sosial media. Pendapat mbak nggak salah sih
emang bener 100% nitizen Bali kurang bergerak tepatnya bukan diam termasuk
saya.
Sesi
selanjutnya ada sesi tanya jawab, sesi ini berjalan agak kurang seru. Mungkin
ini karena yang hadir sebagai perwakilan netizen Bali hari ini belum mencakup
semua terutamanya para aktivis sosial, atau bahkan vlogger dan conten creator yang belakangan lagi trending.
Tapi mungkin juga lantaran pesertanya yang adem ayem (termasuk saya mungkin) dan suasananya yang agak-agak resmi gitu, padahal
dari certita teman disebelah saya yang sering ikut kumpul-kumpul nitizen gitu beda
banget kalo pas sesi ngumpul netizen Jaman Now pada realitanya.
Tidak
terasa jam pun menunjukan pukul 13:00 pm, sesi Tanya jawab pun diakhiri yang
menandakan akhir dari agenda ini, Mbak Mira Sahid tidak lupa untuk mengingatkan
lagi semua Netizen Bali yang hadir, agar bisa membantu MPR RI memproduksi
tulisan atau postingan (atau yang berupa prosuk digital menurut saya) di blog
masing-masing, tentang 4 Pilar Kebangsaan atau implementasinya dalam kehidupan
sosial masing-masing, dengan gaya style bahasa masing-masing dan tema blog yang
dimiliki untuk memperbanyak konten positif di dunia maya, serta meminimalisir
penyebaran Hoax. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan makan siang bersama
dengan makanan yang banyak dan enak, ya maklum sih hotel bintang 4.
Secara
garis besar agenda dari acara ini adalah untuk menegakkan 4 Pilar Kebangsaan
yang dirumuskan oleh MPR-RI melalu nitizen yang akan disebarkan dengan
konten-konten media social yang mereka buat. Pelajaran yang bias diambil dari
acara ini menurut saya ada banyak diantaranya memperkuat pemahaman 4 Pilar
Kebangsaan, menambah wawasan cara umum khususnya tentang kebangsaan, dan serta
pengetahuan tentang isu-isu terkini, tidak lupa juga saya melalui acara ini
saya jadi mengetahui fungsi dan tugas dari MPR-RI dari yang bersangkutan. Dan
berikut saya lampirkan beberapa quotes menarik yang saya dapatkan dalam acara
ini, semoga bisa menginsipirasi.
‘Berhenti
saling menyakiti, mulailah saling menghargai’
‘Stop
marah-marah, mulailah bersikap ramah’
‘Berhenti
memaksakan, mulailah berkorban’
‘Berhenti
silang pendapat, mulailah mencari mufakat’ dan
‘Berhenti
malas, mulailah bekerja keras’
Sekianlah jalannya acara “Ngobrol Bareng MPR-RI”
yang diselenggarakan pada Kamis, 10 Mei 2018. Ada beberapa saran yang saya
ingin sampaikan setelah pulang dari acara ini, adalah waktu untuk berkumpul dan
berinteraksi bersama sangat kurang menurut saya pribadi padahal suasana dan
tempat menurut saya pribadi lagi sangat-sangat mendukung. Akhir kata saya
ucapkan terimakasih, dan mohon maaf jika ada salah kata dan pengetikan, dan untuk mengetahui apa saja yang diobrolkan bisa cek di link dari mas Casmudi berikut ya gan
Komentar
Posting Komentar